Selasa, 11 Januari 2011

untukmu kawan

oleh Muhammad Turmudi pada 02 Desember 2010 jam 22:50
wajah tirus itu menatap jengah padaku...di temaramnya malam ini kita berdua duduk di bale2 depan rumah.
kau...kawanku yang begitu ku kenal selama ini tertunduk kuyu sembari menjepit rokok yang kemudian di isapnya dalam2...
uffgg ah..."aku akan cerai bang" sambutnya tanpa meliatku...
ku pandangi wajahnya yg murung. aku masih terdiam...
"aku butuh uang bang untuk bayar di pengadilan agama" sambutnya pula.
"ada apa?" kataku memecah keheningan..."trus fina gimana"
"entahlah bang...aku gaj bisa di cemburui terus...gak enak tiap hari harus ribut" wajahnya mendongak menatapku
" ya sudahlah kawan, aku tidak berani mencampuri urusan rumah tanggamu, tapi ingat yang kuinginkan saat ini aku sangat berharap agar engkau bahagia" timpal ku
"bahagia adalah pilihan, walau kau berpisah dg istrimu tp aku tetap mengininkan kamu bahagia.."
"tapi bang,...aku bener2 sedih mengapa istriku tak mau mengerti aku.." wajahnya makin murung.
" okelah kawan, pikirkan lagi saat ini kamu punya fina punya istri cantik, punya banyak hal2 yang tidak di punyai orang lain...klo kau ingin meninggalkan semua yah terserah...satu pintaku. aku pengen kau tersenyum dan bahagia...apapun pilihanmu, tidak salah kok bila anak istrimu menghendaki sedikit perhatian darimu."kataku sambil menatap wajahnya.
"dan lagi apakah sepeninggal istri dan anakmu kau tetap bahagia."
......
setelah sekian tahun ku bertemu dengannya kulihat senyum bahagia darinya sambil menggendong seorang balita.
"ini nia bang" katanya bangga
"oh anakmu cantik sekali kawan.." sambil ku elus2 rambutnya.
.....
semoga selalu bahagia kawan, dan keluargamu selalu dalam lindungannya.

~catatan kecil buat teman seperjuangan...salam

1 komentar: